Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 15 November 2011

PELAJAR DIJADIKAN SEBAGAI SAPI PERAH BAGI LEMBAGA PENDIDIKAN


 S
 ebenarnya kata-kata “pelajar sebagai sapi perah bagi lembaga pendidikan” mungkin terlalu kasar untuk mengungkapkan mahalnya biaya pendidikan saat ini. Biaya pendidikan yang sudah melambung ini ditanggapi negatif oleh beberapa pelajar!!!

Banyak para pelajar yang mengaku sangat keberatan dengan biaya saat ini. Bantuan yang dicanangkan pemerintah dan non pemerintah dirasa kurang memadai.
Program BOS (Bantuan  Operasional Sekolah) tidak ada efek yang begitu terlihat, buktinya masih banyak siswa yang putus sekolah, bahkan dijenjang sekolah dasar. Mereka lebih memilih mencari pekerjaan dibandingkan harus mengeluarkan biaya banyak untuk bersekolah.
            Untuk saat sekarang sih, angka putus sekolah saya kira semakin menurun. Walau demikian kebanyakan hanya menyelesaikan pendidikanya sampai tingkat sekolah menengah pertama (SMP).  Dengan alasan yang sama yaitu mereka lebih memilih mencari uang dibandingkan mengeluarkan uang untuk bersekolah.
            Program pemerintah Wajib Belajar  9 Tahun sangatlah kurang, dan seharusnya ditambah lagi sampai 12 tahun pernyataan ini saya kutip dari beberapa siswa SMA N 1 Banjar . Karena biaya sekolah mereka sangatlah mahal. Sebenarnya cukup seimbang dengan fasilitas yang diberikan sekolah, seperti adanya Proyektor, AC , sambungan internet,  Komputer kelas dan Hotspot Area. Tapi dengan adanya fasilitas seperti itu juga malah banyak  menimbulkan masalah-masalah yang terjadi, seperti AC yang rusak, komputer "ngahiung" (istilah yang digunakan oleh anak KOMET karena komputernya yang selalu mengeluarkan suara aneh) atau internet yang “luplep”. Hal itu disebabkan karena pemeliharaan fasilitas sekolah yang kurang maksimal.
            Dan anehnya apabila sekolah mempunyai salah satu program,kadangkala program itu dijalankan secara paksa, seperti sekolah menambah jumlah pelajar, tapi ruang kelas yang dimiliki belum mencukupi. Sehingga beberapa kelas harus menempati ruang laboratorium ataupu meeting room,dan mengggangu program belajar-mengajar.  Hal-hal kecil seperti itulah yang sedikit banyaknya telah mencerminkan betapa lembaga pendidikan saat ini “sesuatu banget

Saya bertanya kepada beberapa siswa SMA N 1 BANJAR tentang mahalnya biaya pendidikan saat ini. Mereka mengatakan memang benar biaya pendidikan saat ini sangatlah mahal, mereka juga mengatakan bahwa yang membuat mahalnya biaya itu sebenarnya dari buku pemandunya. Fasilitas perpustakaan yang hanya menyediakan  buku-buku paket yang memiliki kualitas yang menurut mereka kurang menunjang ( ya iya… 1 tahun RP.1.000,00)untuk proses pembelajaran. Sehingga para pelajar terpaksa harus membeli buku panduan lain yang pastinya lebih mahal.
             Pemerintah memang menyediakan buku-buku paket yang memang kuantitasnya memadai tapi kualitasnya kurang, mereka menganggap bahwa pemerintah hanya menyediakan buku seadanya dan tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan."upps"
            Mereka dan saya khususnya berharap , pemerintah dan lembaga pendidikan dapat lebih meningkatkan lagi kualitas  pendidikan dan menyeimbangkan dengan biaya sekolah yang sangat mahal.





Jangan jadikan kami para pelajar sebagai sapi perah untuk mengeruk finance sebanyak mungkin yang dibebankan kepada kami dengan dalih “BIAYA”

1 komentar:

Unknown mengatakan...

stuju gan. bkin down mental siswa miskin pula. dtmbah lgi materi pelajaran yg susah+bukunya tebel2 bkin spet+nguras dompet. d luar negeri aja,skolah yg negeri bisa gratis kok. knapa d Indonesia tidak?

Posting Komentar